Where did the good times go? Where did the good times go? Good times so hard to hold. Good times so hard to hold. –Verve, This Time.
Bagaimana mengelola waktu lebih agar lebih efektif dan efisien?
1. Bagi waktu anda dalam 3 zona.
Masing-masing zona waktu terdiri dari 8 jam.
- 8 jam pertama: Istirahat.
- 8 jam kedua: bekerja
- 8 jam ketiga: menikmati hidup.
2. Pahami Apa yang harus di lakukan dalam masing-masing zona waktu.
- 8 jam pertama (istirahat) untuk dioptimalkan. Kuncinya adalah bukan berapa banyak waktu yang anda gunakan untuk tidur atau istirahat, tapi seberapa optimal waktu tidur anda. Orang yang tidurnya optimal bisa memulihkan energi dengan lebih baik meski hanya dalam waktu 4 jam.
- 8 jam kedua (bekerja) untuk diproduktifkan. Sama dengan waktu tidur, kuncinya adalah bagaimana menghasilkan lebih banyak dengan waktu dan energi yang lebih sedikit. Bahkan dalam buku terlaris, “The Power of Full Engagement: Managing Energy, not Time” karangan Jim Loeke dan Tony Schwaltz dikatakan bahwa kekuatan anugerah terbesar manusia adalah energi bukannya waktu.
- 8 jam ketiga (menikmati hidup) untuk dimanfaatkan. Hidup itu bukan hanya untuk bekerja untuk makan, makan untuk hidup. Tapi juga Hidup untuk menikmati kehidupan. Berkarya, melakukan hal-hal yang kita cintai.
8 Jam zona waktu itu tentu tidak pasti 8 jam. Kita hanya membaginya menjadi 3 zona besar. Tentu dalam pergantian dari satu zona ke zona lainnya kita tidak bisa pas 8 jam. Nah, memanfaatkan waktu yang ada tersebut adalah salah satu cara untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Intinya adalah jangan sampai ada waktu yang terbuang sia-sia, hanya untuk bengong. Misalnya perjalan pulang di bus, dari pada bengong, mending baca-baca buku. Atau menulis hal-hal yang bermanfaat.
Berapa banyak waktu yang kita gunakan untuk menonton televisi? ngerumpi? sms-an tidak jelas? Kalau kita bisa mengganti penggunaan waktu itu dengan hal-hal yang lebih bermanfaat, pasti hidup kita akan lebih menyenangkan. Bagaimana cara memotong penggunaan waktu yang tidak penting? Sama seperti bagaimana menghilangkan kebiasaan buruk, hal ini bisa dilakukan dengan menghubungkan hal-hal jelek dengan hal tersebut.
Ada orang yang senang bekerja di pagi hari, ada juga yang senang bekerja ketika malam gelap. Ada yang senang berolahraga siang hari, ada yang senang sore, atau malam. Ada yang merasa tidurnya lebih nyenyak di siang hari ketimbang malam hari. Tak ada yang salah. Yang penting adalah kita mengetahui waktu-waktu efektif diri kita. Manajemen Waktu bukan hanya masalah melakukan banyak hal dalam waktu yang sedikit, tapi juga melakukannya pada waktu-waktu yang tepat.
Sebelum melakukan apapun pastikan anda memulainya dengan tujuan akhir di kepala. Begitu kata Stephen Covey. Serta miliki list to do (daftar hal-hal yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan itu).
Ada yang senang melakukan 2-3 pekerjaan dalam sekali waktu. Kalau anda benar-benar pakar mungkin ini bisa anda lakukan. Namun bagi saya, lebih baik menyelesaikan satu pekerjaan dengan total, daripada melakukan tiga pekerjaan dengan setengah-setengah.
Buat agenda perencanaan. Tulis semua hal diatas. Menulis memang tidak menjamin anda mengelola waktu dengan lebih efektif. Tapi membantu anda untuk selalu berada pada jalur yang tepat. Kalau sesuatu yang ditulis saja bisa lupa, bagaimana yang tidak di tulis. Tulis dan pajang di tempat yang paling sering anda lihat.
0 komentar:
Posting Komentar
Berikan Komentar anda agar Blog ini lebih bermakna.